Optocoupler MOC 3022

Optocoupler atau optoisolator adalah suatu komponen semikonduktor yang tersusun dari LED (Light Emitting Dioda) infra merah dan sebuah photo triac yang digunakan sebagai pengendali triac. Optoisolator biasanya digunakan sebagai antarmuka (interface) antara rangkaian pengendali dengan rangkaian daya (triac) dan juga sebagai pengaman kendali, karena antara LED dan photo triac tidak terhubung secara elektrik, sehingga bila terjadi kerusakan pada rangkaian daya (triac) maka rangkaian pengendali tidak ikut rusak. Jadi sangat disarankan jika menggunakan rangkaian daya lebih baik menggunakan optoisolator ini.

Kali ini saya akan berbagi tentang Optocoupler MOC 3022 :
Skema dari MOC 3022 :


Gambar sebenarnya dari MOC 3022 :

Semoga bermanfaat.....
Read more

TRIAC BT136

Ini ada sedikit info tentang TRIAC BT136, mungkin bisa dijadikan referensi buat temen-temen.

Triac merupakan komponen semikonduktor yang tersusun atas diode empat lapis berstruktur p-n-p-n dengan tiga p-n junction.

Karakteristik TRIAC BT136 :

Konfigurasi PIN TRIAC BT136 :





Untuk simbolnya adalah sebagai berikut :
Semoga bermanfaat....
Read more

WiTricity Technology

Teman-taman saya akan berbagi info tentang Witrycity yang sekarang masih dikembangkan....

Terbayangkah anda ponsel, komputer, laptop , robot mobile , bahkan kendaraan listrik mampu re charging sendiri tanpa pernah yang terpasang di stop kontak?

Nah, ini  ada penemuan yang dipamerkan oleh perusahaan penghasil processor, INTEL. Penemuan atau proyek ini diberi nama WREL (wireless resonant energy link). Yang konon kabarnya sebelumnya teknologi ini disebut WiTricity, kombinasi antara wireless (nirkabel) dan electricity (listrik).

Untuk membuktikannya, Pihak INTEL memperlihatkan bagaimana cara bolam lampu 60 Watt menyala tanpa ada kabel yang menempel padanya. Proses menyala terjadi karena di jarak 1 meter dari bola lampu terdapat sumber listrik. Nah secara Induksi Magnet alat ini bekerja menyalakan lampu tersebut. INTEL mengembangkan teknologi yang pertama kali diperkenalkan Marin Soljacic, seorang fisikawan Institut Teknologi Massachusetts (MIT).

Prinsip kerjanya cukup sederhana, seperti cara kerja resonansi. Energi listrik dialirkan ke antena Pemancar sehingga membentuk medan magnet. Jika ada Pemancar berarti ada Penerima. Nah Penerima inilah yang berperan sebagai penyerap medan magnet tersebut kemudian mengubahnya kembali menjadi energi listrik.

Berikut ini adalah cara WiTricity bekerja :





Semoga sedikit bermanfaat buat temen-temen....
Read more

Seven Segment

Seven Segment adalah tujuh segmen-segmen yang digunakan menampilkan angka. Seven segment merupakan display visual yang umum digunakan dalam dunia digital. Seven segment sering dijumpai pada jam digital, penujuk antrian, diplay angka digital dan termometer digital. Penggunaan secara umum adalah untuk menampilkan informasi secara visual mengenai data-data yang sedang diolah oleh suatu rangkaian digital.
Seven segmen ini tersusun atas 7 bbuah LED yang disusun membentuk angka 8 yang penyusunnya menggunakan diberikan lebel dari ‘a’ sampai ‘g’ dan satu lagi untuk dot point (DP). Setiap segmen ini terdiri dari 1 atau 2 Light Emitting Diode ( LED ). salah satu terminal LED dihubungkan menjadi satu sebagai kaki common.
Jenis-jenis Seven Segment :
1.    Common Anoda
Semua anoda dari LED dalam seven segmen disatukan secara parallel dan semua itu dihubungkan ke VCC, dan kemudian LED dihubungkan melalui tahanan pembatas arus keluar dari penggerak LED. Karena dihubungkan ke VCC, maka COMMON ANODA ini berada pada kondisi AKTIF LOW (led akan menyala/aktif bila diberi logika 0).



2.    Common Katoda
Merupakan kebalikan dari Common Anoda. Disini semua katoda disatukan secara parallel dan dihubungkan ke GROUND. Karena seluruh katoda dihubungkan ke GROUND, maka COMMON KATODA ini berada pada kondisi AKTIF HIGH (led akan menyala/aktif bila diberi logika 1).






Read more

IC 555

IC NE 555 adalah IC yang digunakan sebagai pemicu dan juga sebagai pengatur frekuensi sebesar 1 Hz, IC NE 555 dapat digambarkan sebagai berikut:
Fungsi masing-masing pin IC 555 :
-    Pin 1(Ground). Pin ini merupakan titik referensi untuk seluruh sinyal dan tegangan pada rangkaian 555, baik rangkaian intenal maupun rangkaian eksternalnya.
-    Pin 2(Trigger). Berfungsi untuk membuat output high, ini terjadi pada saat level tegangan pin trigger dari High menuju < 1/3 Vcc
-    Pin 3(Output). Output mempunyai 2 keadaan, High dan Low
-    Pin 4(Reset). Pada saat low, pin 4 akan reset. Pada saat reset, output akan Low. Supaya bisa bekerja, pin 4 harus diberi High.
-    Pin 5(Voltage Control). Jika pin 5 diberi tegangan, maka level tegangan threshold akan berubah dari 2/3 Vcc menjadi V5. Level tegangan trigger akan berubah dari 2/3 Vcc menjadi V5
-    Pin 6(Threshold). Untuk membuat output Low, terjadi pada saat tegangan pin 6 dari Low menuju > 1/3 Vcc
-    Pin 7(Discharge). Output Low, pin 7 akan Low Impedance. Output High, pin 8 akan High Impedance.
-    Pin 8 (Vcc). Pin ini untuk menerima supply DC voltage yang diberikan. Biasanya akan bekerja jika diberi tegangan 5 –12V(maksimum 18 V).
Read more

Menghitung Nilai Resistor dengan Program C++

Kali ini saya akan berbagi program untuk menghitung nilai resistor menggunakan program C++. Program di bawah ini digunakan di soft Borland C++. Berikut ini adalah programnya :

#include <stdio.h>
#include <conio.h>
#include <math.h>
#include <iostream.h>

main()
{
    int a, b, c, e, f, g, h, i, j;
   char d;
    f=10;
   clrscr();
   cout<<"==============================\n";
   cout<<"  PERHITUNGAN NILAI RESISTOR  \n";
   cout<<"==============================\n";
   cout<<" 0 = Hitam   \n";
   cout<<" 1 = Coklat  \n";
   cout<<" 2 = Merah   \n";
   cout<<" 3 = Jingga  \n";
   cout<<" 4 = Kuning  \n";
   cout<<" 5 = Hijau   \n";
   cout<<" 6 = Biru    \n";
   cout<<" 7 = Ungu    \n";
   cout<<" 8 = Abu-abu \n";
   cout<<" 9 = Putih   \n";
   cout<<" a = Emas   \n";
   cout<<" b = Perak  \n";
   cout<<" c = Tak berwarna \n";
   cout<<"==============================\n";
   cout<<" Masukkan Kode Gelang 1 = ";
   cin>>a;
   cout<<" Masukkan Kode Gelang 2 = ";
   cin>>b;
   cout<<" Masukkan Kode Gelang 3 = ";
   cin>>c;
   cout<<" Masukkan Kode Gelang 4 = ";
   cin>>d;
   e = pow(f,c);
   g = a*10*e;
   h = b*e;
   i = g + h;

    switch(d)
   {
   case 'a':
       j = 5;
      break;
   case 'b':
       j = 10;
      break;
   case 'c':
       j = 20;
      break;
   }
   cout<<"==============================\n";
   cout<<" Nilai resistor adalah "<<i<<" \n";
   cout<<" dengan toleransi "<<j<<"%    \n";
   cout<<"==============================\n";
   getch();
}

Hasil dari program di atas adalah seperti ini :





Semoga bermanfaat....
Read more

Pentingnya Menumbuhkan Minat Menulis Untuk Menghasilkan Karya Tulis Ilmiah

“Menulis itu sulit” mungkin itu kata yang terlontar dari sebagian besar mahasiswa saat mendapat tugas menulis suatu karya ilmiah. Kegiatan ini sangat menjengkelkan untuk mahasiswa yang tidak suka menulis. Pikiran mereka sudah terdoktrin kalau menulis itu sulit. Mungkin sulit memulai, tetapi setelah kita menemukan ide kita akan lancar untuk menulis suatu karya.

Menulis adalah suatu kegiatan yang mengasah kreatifitas dan daya fikir seseorang  untuk mengolah kata-kata. Otak akan terus terangsang saat belajar mengolah kata. Selain itu menulis dapat membantu mendapatkan dan mengingat informasi, lebih bisa mengenali kemampuan dan potensi diri, menjernihkan pikiran, dapat mengembangkan ide – ide baru, dan bahkan dapat menghilangkan stres. Begitu banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari menulis. Tetapi manfaat itu tidak hanya kita dapat hanya sekali menulis. Butuh ketelatenan agar dapat merasakan manfaat tersebut. Itulah masalah yang sedang di alami mahasiswa saat ini.

Sebenarnya, kebudayaan menjiplak yang menyebabkan mahasiswa malas untuk menulis. Kebiasaan itu membuat mahasiswa menganggap sepele menulis dan sama sekali tidak menghargai karya orang lain. Tidak ada lagi kesadaran untuk belajar menulis dan membuat analisis sendiri. Apalagi saat tugas banyak dan harus dikumpulkan besok. Maka jalan yang ditempuh adalah menjiplak pekerjaan teman atau dari internet.  Itu yang menyebabkan mental menulis mahasiswa kita rendah. Selain itu penulis-penulis kita merasa kurang dihargai karyanya, itu pula yang menyebabkan penulis malas untuk membuat suatu karya. Menurut  survei PERC dari 1.285 manajer asing, perlindungan hak cipta di Indonesia  menempati posisi teratas negara paling buruk dalam perlindungan HKI untuk tingkat Asia (kompas.com, 25 Agustus 2011).

Kita mencoba melihat kegiatan pembelajaran mulai dai SD hingga SMA. Sejak SD kita sudah mulai belajar cara menulis dengan benar mulai dari mengarang, membuat puisi, dan pantun. Di SMP kita sudah dikenalkan cara membuat cerpen, naskah drama, dan membuat laporan study tour. Selanjutnya di SMA kita dilatih untuk membuat karya tulis ilmiah, membuat cerpen, dan meresensi sebuah buku. Jadi tidak ada alasan lagi kalau kita tidak bisa menulis.

Guru – guru kita sudah membekali ilmu menulis yang dapat kita gunakan untuk membuat suatu karya berkualitas. Tetapi buktinya ilmu itu seakan sudah hilang bersama bertambahnya waktu. Seperti kita dapat ilmu sekarang tetapi besok sudah lupa pada ilmu itu. Guru cenderung lebih fokus dalam mempersiapkan peserta didiknya untuk menghadapi ujian daripada memperhatikan siswanya dalam membuat suatu karya tulis.  Perlu adanya perbaikan metode pembelajaran yang lebih efektif untuk membuat siswa lebih memahami dan menerapkan ilmu menulis untuk menghasilkan suatu karya. Selain itu  pemerintah juga harus memperbaiki kurikulum pendidikan. Jangan hanya berorientasi kepada nilai untuk lulus ujian nasional dengan nilai yang baik, tetapi lebih mengutamakan karya yang siswa hasilkan
.
Di lingkungan perguruan tinggi, setiap mahasiwa diwajibkan untuk mengahasilkan suatu karya tulis, baik berupa PKM, proposal, maupun laporan. Tetapi mahasiswa yang kita kenal sebagai kaum intelektual kenyataannya masih kesulitan membuat karya tulis. Kita cermati saja jumlah proposal PKM yang dihasilkan setiap tahunnya di Universitas Negeri Malang. Pada tahun 2010 jumlah proposal yang masuk sebanyak 713 proposal dan yang lolos untuk didanai Dikti sebanyak 106 proposal.  Sedangkan pada tahun 2011 jumlah data yang masuk sebanyak 755 proposal dan yang berhasil lolos sebanyak 152 proposal. Perolehan 152 proposal ini mampu menempatkan UM berada pada peringkat ke-9 dari 290 perguruan tinggi yang mendapatkan pendanaan PKM. Mungkin ini prestasi yang membanggakan untuk UM, dengan setiap tahunnya jumlah proposal PKM yang masuk dan yang lolos untuk didanai Dikti terus mengalami peningkatan. Tetapi kita harus ingat, jumlah mahasiswa aktif di UM pada tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 21.940 mahasiswa. Sungguh disayangkan dengan jumlah sebanyak itu hanya menghasilkan 755 proposal PKM dengan jumlah peserta sekitar 2265. Sekitar 90% lainnya tidak menghasilkan  apapun. Ini harus segera di evaluasi dan dicarikan solusinya. Jika hal ini dibiarkan bangsa kita akan tertinggal oleh bangsa lain.

Sudah seharusnya kita mulai berbenah dalam menata semua aspek pendidikan kita. Mulai dari kurikulum dengan mengutamakan kemampuan menulis, membuat kebiasaan menulis di sekolah, memberi pelatihan kepada mahasiswa untuk menulis sebuah PKM,  hingga lebih menghargai karya apapun. Dengan begitu diharapkan semakin tumbuh minat menulis dan mulai terdorong untuk menghasilkan sebuah karya. Dan pada akhirnya kita mampu bersaing dengan negara lain dalam bidang pendidikan.

Read more

Resistor

Resistor adalah komponen yang digunakan untuk menahan arus yang mengalir pada suatu rangkaian elektronika. Satuan dari nilai resistansinya adalah ohm.

Resistor terbagi menjadi dua macam, yaitu :
1. Resistor tetap yaitu resistor yang nilai hambatannya relatif tetap, biasanya terbuat dari karbon, kawat atau panduan logam. Nilai hambatannya ditentukan oleh tebal dan panjangnya lintasan karbon. Panjang lintasan karbon tergantung dari kisarnya alur yang berbentuk spiral. Ini merupakan contoh dari resistor tetap.

2. Resistor variabel atau potensiomete, yaitu resistor yang besarnya hambatan dapat diubah-ubah. Yang termasuk kedalam potensiometer ini antara lain : Resistor KSN (koefisien suhu negatif), Resistor LDR (light dependent resistor) dan Resistor VDR (voltage dependent resistor). Ini merupakan contoh dari resistor variabel :

Menentukan Kode Warna pada Resistor
Kode warna pada resistor menyatakan harga resistansi dan toleransinya. Semakin kecil harga toleransi suatu resistor adalah semakin baik. karena harga sebenarnya adalah harga yang tertera dengan harga toleransinya.

Ini merupakan tabel Kode Warna pada Resistor 4 Gelang

Contoh :
Sebuah resistor dengan 4 gelang. Gelang pertama merah, Gelang kedua merah, gelang ketiga orange dan gelang keempat emas. Tentukan nilai tahanan resistor tersebut :
Gelang 1 (merah) =2
Gelang 2 (merah) = 2
Gelang 3 (orange) = 1000 atau 10 pangkat 3
Gelang 4 (emas) = 5%

Sehingga nilai tahanan resistor tersebut adalah 2200 ohm atau 2,2K ohm.



Read more

Pengganda Tegangan


A. Pengganda Tegangan Setengah Gelombang




Pada pengganda tegangan setengah gelombang terdiri dari dua siklus yaitu :

1. Siklus Negatif
 Prinsip Kerja :
D1 Forward ---->D2 Reverse----->  Arus mengalir mengisi C1 yang besarnya Vmak.





2. Siklus Positif
Prinsip Kerja :
D1 Reverse ------>D2 Forward ------>Arus mengalir mengisi C2 yang besarnya 2Vmak.
VC2 = 2 (V1 + VC1)
        = 2Vmak

B. Pengganda Tegangan Gelombang Penuh

Pada pengganda tegangan gelombang penuh terdiri dari dua siklus yaitu :

1. Siklus Negatif
Prinsip Kerja:
D1 Forward ---->D2 Reverse ----->Arus mengalir mengisi C1 sebesar Vp.





2. Siklus Negatif

Prinsip Kerja :
D1 Reverse ----> D2 Forward ----->Arus mengalir mengisi C2 sebesar 2Vp.
VC2 = (VP(C1) + VP)
       = 2VP

 

Read more

Karakteristik dan Fungsi Penguat Transistor

Berikut ini adalah karaktristik dan fungsi penguat transistor :

1. Penguat Kelas A
    Karakteristik :
  • Efisiensi= 25%, 75% panas. Sehingga pada penguat kelas A perlu ditambahkan pembuang panas seperti heatsink atau dengan menambahkan resistor di kaki emitter.
  • Cocok digunakan untuk modulasi amplitude :AM, ASK, QAM.
  • Lineritas paling bagus.
  • Terjadi perbedaan fasa 180 derajat.
  • Nilai penguatannya >0,7 dengan catatan gelombang keluaran tidak boleh cacat.
  • Ketika tidak ada sinyal masukan, maka transistor akan tetap mengkonsumsi arus listrik.
  • Sinyal keluarannya bekerja aktif
  • Fidelitas yang tinggi.
  • Bentuk sinyal keluarannya sama persis dengan input.
  • Efisiensi yang rendah (25%-50%).
  • Transistor selalu ON sehingga sebagian besar sumber caru daya terbuang menjadi panas.
  • Transistor penguat kelas A perlu ditambah dengan pendingin ekstra (misalnya heatsink yang lebih besar).
  • Cocok digunakan pada penguatan berdaya kecil.
     Fungsi :
     Penguat kelas A cocok digunakan pada penguat awal (pre amplifier) karena mempunyai distorsi yangkecil. Pecinta audio percaya bahwa penguat audio Kelas A memberikan mutu suara yang tinggi karena bekerja pada kawasan linier dan lebih dan lebih menyukai menggunakan tabung elektron ketimbang transistor.

2. Penguat Kelas B
     Karakteristik :
  • Efisiensi lebih tinggi  (50 - 70)%.
  • Ada pemotongan sinyal maka penguat B dibuat B dibuat "push pull"
  • Phush pull/transistor bekerja bergantian antara Q1 (NPN) dan Q2 (PNP).
  • Panas yang dihasilkan tidak terlalu besar.
  • Adanya cacat silang (cros over).
  • Tegangan power supply +, - dan ground.
  • Titik kerja penguat kelas B berada dititik cut-off transistor.
  • Batasan tegangan 0,6V.
     Fungsi :
     Penguat kelas B cocok dipakai pada penguat akhir sinyal audio karena bekerja pada level tegangan yang relatif tinggi (diatas 1 Volt). Dalam aplikasinya, penguat kelas B menggunakan sistem konfigusi push-pull yang dibangun oleh dua transistor. Penguat Kelas B tunggal jarang dipergunakan dalam praktik, meskipun dapat dimanfaatkan sebagai penguat daya frekuensi radio (RF) yang tidak terlalu memperhatikan cacat yang timbul.

3. Penguat Kelas AB
     Karakteristik :
  • Efisiensi (sekitar 50% - 75%) dengan memperhatikan fidelitas sinyal keluaran.
  • Terjadi pelebaran sinyal pada kedua transistornya aktif ketika saat transisi (gumming).
  • Titik kerja sedikit di atas daerah cut off.
  • Phus pull/Transistor bekerja bergantian antara Q1 (NPN) dan Q2 (PNP).
  • Panas yang dihasilkan tidak terlalu besar.
  • Tidak terjadi cacat (cross over)
  • Fidelitas tinggi.
  • Tegangan Power supply +, - dan Ground.
     Fungsi :
     Penguat kelas AB merupakan kompromi antar efisiensi dan fidelitas penguat. Dalam aplikasinya penguat kelas AB banyak menjadi pilihan sebagai penguat audio.

4. Penguat Kelas C
    Karakteristik :
  • Efisiensi = 85%, 15% panas.
  • Linieritas paling jelek.
  • Ada pemotongan sinyal >180 derajat.
  • Hanya memerlukan satu Transistor.
  • Bekerja aktif hanya pada fasa positif.
  • Fidelitas lebih rendah dari kelas AB.
  • Sering dipakai dalam rangkaian osilator pemancar.
  • Bekerja di daerah aktif / linier.
    Fungsi :
    Penggunaan umum untuk penguat  Kelas C ini adalah dalam pemancar RF di situ cacat yang terjadi dapat sangat dikurangi  dengan menggunakan beban yang ditala pada frekuensi tertentu.

Semoga bermanfaat....





Read more

Membuat Rangkaian Dimmer

Rangkaian dimmer adalah aplikasi dari AC to AC converter yang dapat mengatur tegangan output AC sehingga dapat mengatur terang redupnya cahaya lampu. Rangkaian ini menggunakan komponen thyristor seperti SCR, TRIAC, IGBT, MOSFET. Komponen thyristor ini membutuhkan pemicu (trigger)untuk mengaktifkan komponen.
Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi untuk membuat rangkaian dimmer untuk mengatur nyala lampu. Kita menggunakan potensiometer untuk mengatur tegangan menuju beban berupa lampu 60W. Rangkaian yang digunakan adalah sebagai berikut :


 
Untuk alat dan bahan yang digunakan sebagai berikut :  
  • Resistor 100Ω  (1/4W)                   1 buah
  • Resistor 10KΩ (1/4W)                   3 buah
  • Resistor 1KΩ (1/4 W)                    1 buah
  • Resistor 2KΩ (1/4 W)                    1 buah
  • Resistor 680Ω (1/4W)                    1 buah
  • Resistor 2KΩ (1/4W)                     1 buah
  • Resistor 50KΩ                                1 buah
  • Resistor 5KΩ                                  1 buah
  • Potensiometer 50KΩ                      1 buah
  • Potensiometer 5KΩ                        1 buah
  • Kapasitor Elektrolit 1000µF          1 buah
  • Kapasitor Elektrolit 3,3µF             1 buah
  • Kapasitor Mylar 10nF                    2 buah
  • Kapasitor Mylar 1nF                      1 buah
  • Dioda 1N4002                                1 buah
  • Transistor NPN TIP41C                 1 buah
  • IC Timer NE 555                           1 buah
  • TRIAC BT136                               1 buah
  • Kuprok KBPC101/2A                   2 buah
  • IC OP AMP LM339                      1 buah
  • Terminal block 2 pin                     3 buah
  • IC MOC 3022                               1 buah
  • PCB polos                                     1 buah
  • Lampu Pijar 60W                          1 buah
  • Trafo 1A                                        1 buah
Saya sudah membuktikan rangkaian ini, dan berhasil. Hasilnya memuaskan. Rangkaian ini bisa temen-teman untuk dijadikan referensi atau tugas belajar. Semoga bermanfaat....

Salam blogger....




Read more